Maksud bab ini adalah memberikan wasiat agar kita menyayangi dan berlemah lembut kepada wanita. Bertaqwa kepada allah dalam berinteraksi, mengurusi, memimpin, mengarahkan, mendidik dan seluruh interaksi yang diatur dalam syariat kepada para wanita.

Bagaimana kita berinteraksi kepada mereka, bukan dengan hawa nafsu atau semata-mata kekuatan kita, status kepemimpinan dll.

Bab ini mengajarkan kita bagaimana kita berinteraksi kepada mereka dengan ketaqwaan. Menyikapi kepada wanita harus dengan dasar ketaqwaan baik kepada ibu, istri, anak perempuan, kakak, adik, tante, nenek, keponakan dll.

Selain tujuan bab tersebut, bab ini tuliskan karena pad asalnya wanita itu butuh pada pihak yang berperan untuk menyempurnakan mereka, mendidiknya, bersikap tegas kepada mereka. Wanita tidak hanya butuh dibelai, dimanja akan tetapi mereka juga butuh sosok yang memimpin dan menyempurnakan, dan tegas dengan para wanita.

Butuh pihak yang “memaksa” mereka agar menjadi wanita yang sholehah, lebih baik, meinggalkan kebiasaan2 buruknya, sifat negatifnya dll. Jika wanita butuh sosok seperti hal tersebut, maka bab ini sangat dibutuhkan karena jika kepemimpinan kepada wanita atau siapapun tidak dibarengi dengan ketaqwaan maka akan terjadi kedzoliman, kearah kekerasan (KDRT), pemukulan, caci maki, aniaya dll.

Sebagian laki-laki berpikir bahwa ia adalah seorang pemimpin sehingga ia bisa dengan bebas untuk memukul istri, apalagi ia mengetahui ayat yang berbunyi “dan pukullah mereka”, namun ia tidak membaca tafsirnya seperti apa, bagaimana memukul yang dimaksud, dan kapan waktunya.

Oleh karena itu pentingnya ketaqwaan dalam menyikapi seorang wanita.

Banyak wanita di masyarakat yang mengeluhkan ketidaktegasan suaminya walaupun di satu sisi ada istri yang memafaatkan ketidaktegasan suaminya untuk kepentingan dirinya atau hawa nafsunya, namun secara umum wanita tidak nyaman akan hal tersebut.

Berbicara tentang wanita tidak hanya tentang 1 wanita akan tetapi 1 generasi, karena wanita adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, jika seorang suami berhasil mempersiapkan wanita, mendidik wanita agar menjadi ibu yang hebat, baik, pendidik, madrasah, maka suami itu berhasil mencetak generasi yang baik dan tangguh. Karena dengan tangan dinginnyalah, wanita tersebut akan melahirkan orang-orang yang bermanfaat.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *